Keindahan
C.Keindahan dan Karya cipta
1. Kontemplasi dan Estansi
Keindahan
dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang
didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan
ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam dirt manusia untuk menciptakan
sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam din manusia untuk
menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua
dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan
terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu
memikat atau menarik perhatian orang yang melihat, mendengar. Bentuk
diluar diri manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni
suara, seni taii, seni sastra, seni drama dan film, atau berupa ciptaan
Tuhan misalnya pemandangan alam, bunga wama-wami, dan lain-lain.
APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?
Keindahan
itu pada dasamya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. lru berarii bahwa
keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan
tidak pula kurang. Kalau pelukis melukis wanita lebih cantik dari
keadaan sebcnamya, justru tidak indah. Bila ada pemain drama yang
berlebih-lebihan; misalnya marah dengan meluap-luap padahal masalahnya
kecil, atau karena kehilangan sesuatu yang tidak berharga kemudiah
menangis meraung-raung, itu berarti tidak indah. Pengungkapan keindahan
dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan
tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan
mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai
perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan
banyak lagi lainnya.
Tujuannya
tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia,
kegunaan bagi manusia secara kodrati. Berikut ini akan dicoba
menguraikan alasan/motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan.
2. Keindahan, Keserasian dan Kehalusan
Dalam
diri manusia terdapat faktor kontemplasi dari ekstasi, oleh karena itu
keindahan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Semua manusia
membutuhkan keindahan. Dalam keindahan tercermin unsure keserasian dan
kehalusan.
Keserasian
adalah kemampuan menata sesuatu yang dapat dinikmati orang lain karena
indah. Keserasian itu dikatakan indah karena cocok, sesuai, pantas,
serta keterpaduan beberapa kualitas.
Kehalusan
adalah kemampuan menciptakan sikap, perilaku, perbuatan, tutur kata,
ataupun cara berbusana yang menyenangkan, menarik perhatian, dan
mengembirakan orang lain. Kehalusan itu dikatakan indah karena lemah
lembut, rendah hati, sopan santun, baik budi bahasa, beradab, serta
bermoral.
3. Kreatifitas dan Karya Cipta
Keindahan
adalah bagian dari kehidupan manusia yang merupakan kebutuhan kodrat.
Karena itu, manusia berusaha menciptakan keindahan untuk memenuhi
kebutuhan akan keindahan, manusia beraktivitas menghasilkan karya cipta,
karya cipta itu di dasari dan di pengaruhi oleh pengalaman hidup atau
oleh kenyataan yang terjadi dalam masyarakat.
Tujuannya
dapat dilihat dari segi nilai kehidupan manusia dan manfaat bagi
manusia secara kodrat dan tujuan para penulis menciptakan keindahan dan
sekaligus mengungkapkan keburukan melalui karya cipta mereka :
- Nilai dan System nilai yang sudah usang
Nilai
dan system nilai budaya yang terjelma dalam adat istiadat ada yang
sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan, sehingga dirasakan sebagai
hambatan kemajuan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai
kemanusiaan, misalnya pingitan, kawin paksa, derajat wanita lebih rendah
dari pada pria, perbedaan perlakuaan antara pria dan wanita, etnis yang
satu lebih unggul dari pada etnis lain, dan pembatasan hak-hak suatu
kelompok.
B. Kemerosotan Moral
Keadaan
yang merendahkan derajat dan nilai kemanusiaan ditandai oleh
kemerosotan moral. Hal ini dapat diketahui dari tingkah laku dan
perbuatan manusia bejat terutama dari segi kebutuhan seksual. Kebutuhan
seksual dipenuhi tanpa menghiraukan ketentuan hukum dan agama serta
moral masyarakat.
C. Penderitaan Manusia
Banyak
faktor yang menyebabkan manusia menderita. Akan tetapi, yang paling
menentukan adalah faktor manusia itu sendri. Manusialah yang menyebabkan
manusia lain menderita karna nafsu kekuasaan, keserakahan, ketidak
hati-hatian, dan sebagainya. Dimana-mana terjadi pemberontakan, perang,
kecelakaan, kelaparan, dan keracunan yang menimbulkan banyak korban tak berdosa.
D. diskriminasi atau asal usul
Semua
manusia diciptakan sama dan diberikan oleh penciptanya dengan hak-hak
asasi yang sama pula. Akan tetapi, dalam kehidupan bernegara atau
berpolitik, manusia memperoleh perlakuan yang berbada karna asal usul
atau etnisnya berlainan.
E. keagungan Tuhan
Keagungan
tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteratuan alam
semesta serta kejadian-kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan
mutlak ciptaan tuhan. Manusia hanya dapat meniru keindahan ciptaan
tuhan, tetapi seindah-indahnya tiruan terhadap ciptaan tuhan, tidak akan
seindah ciptaan tuhan itu sendri.
4. Pengaruh Keindahan Pada Jiwa Manusia
Pengaruh
atau peran dari keindahan yang mempunyai daya tarik yang sangat kuat
mengakibatkan berubahnya situasi dan kondisi pada diri manusia, dampak
dari keindahan dapat sangat dirasakan oleh manusia, keindahan bisa
mengubah suasana yang tidak nyaman bisa menjadi nyaman, dapat
menghilangkan galau, bahkan dengan seringnya kita melihat keindahan maka
kesehatan jiwa kita akan sangat bagus, bahkan sugestinya baik pada
tubuh dan psikologis kita.
Maka
dari itu kita sangat membutuhkan keindahan, melalui apapun itu
bentuknya yang paling bagus dari yang saya rasakan adalah keindahan alam
dan keindahan lain yang paling memberikan dampak signifikan bagi
fikiran saya.